Cool Blue Outer Glow Pointer

Pages

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Blogroll

https://soundcloud.com/tj1295/sets/bruno-mars-lazy-song

Blogger news

Popular Posts

Sejarah Perjalanan OSN di Indonesia

Sejarah Perjalanan OSN 

                    Halo para pengunjung My Blog, selamat berjumpa kembali. Kali ini My Blog akan membahas sebuah hal yang berkaitan dengan dunia pendidikan, yaitu OSN. Dalam artikel ini, My  Blog akan mengupas perjalanan OSN di Indonesia. Olimpiade Sains Nasional (OSN) telah berlangsung sejak tahun 2002. Penyelenggaraannya yang pertama itu dilaksanakan di Yogyakarta oleh Sub-direktorat P3MU (Pembinaan Pembaharuan Pendidikan Menengah Umum) di bawah Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ajang lomba di bidang Ilmu Pengetahuan itu baru diikuti oleh peserta didik SMA dari seluruh Indonesia. Peserta didik jenjang SD dan SMP baru mulai mengikutinya pada tahun 2003.
                           Mulai tahun 2008, peserta didik Sekolah Luar Biasa (SLB) mulai bergabung mengikuti OSN, yang pembinaannya secara nasional ditangani oleh Direktorat Pendidikan Luar Sekolah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Keikutsertaan peserta didik SLB secara kepanitiaan berubah pada tahun 2011 menjadi terbagi dua yaitu kepesertaan PKLK Dikdas dan PKLK Dikmen. Hal ini sebagai akibat dari dilakukannya reformasi birokrasi pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, nomenklatur Pendidikan Luar Biasa berubah menjadi Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), yang secara organisasi pembinaannya dibagi menjadi dua, yaitu Direktorat Pembinaan PKLK Dikdas dan Direktorat Pembinaan PKLK Dikmen.
               Selain penyelenggaraan OSN, pada tahun 2008 s/d 2012 Direktorat Pembinaan SMK menyelenggarakan olimpiade sendiri dengan nama Olimpiade Sains Terapan Nasional (OSTN). Namun pada tahun 2013, peserta didik SMK mulai bergabung ke OSN sehingga sejak itu untuk kategori peserta didik, semua jenis dan jenjang pendidikan formal bersatu menyelenggarakan OSN.
Berikut ini sejarah penyelengaraan OSTN sebelum bergabung dalam penyelenggaraan OSN tahun 2013.
sejarah perjalanan osn
Penyelenggaraan OSN semakin semarak dengan masuknya peserta dari kalangan Guru yang mulai bergabung pada tahun 2011. Sampai dengan tahun 2014 ini, pelaksanaan OSN Guru yang ditangani oleh Pusat Pengembangan Profesi Pendidik (Pusbangprodik) masih konsisten diselenggarakan setiap tahun dengan pengembangan secara bertahap pada bidang yang dilombakan.
Penyelenggaraan OSN telah menghasilkan prestasi-prestasi yang membanggakan bagi daerahnya masing-masing. Tantangan Daerah sebagai Tuan Rumah pelaksana OSN saat ini karena belum meratanya kapasitas Daerah dalam menyediakan fasilitas akomodasi dan transportasi yang diperlukan dalam pelaksanaan OSN. Dalam hal ini diharapkan sebanyak-banyak daerah (provinsi) mampu menjadi tuan rumah penyelenggaraan OSN. Karena saat ini daerah yang mampu menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan OSN baru, yaitu Sumatera Utara, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
A. Penyelenggaraan OSN 2002-2014
OSN pertama kali diselenggarakan pada tahun 2002 di Yogyakarta dimana pesertanya hanya melibatkan siswa SMA seluruh Indonesia. Sejak itu, OSN diselenggarakan setiap tahun hingga tahun 2014 ini, berturut-turut dengan tuan rumah Balikpapan, Kalimantan Timur (2003); Pekanbaru (Riau) dan Bandung; Semarang, Jawa Tengah; Jakarta; Surabaya; Makasar (Sulsel); Jakarta; Medan (Sumut); Manado (Sulut); Jakarta-Pontianak-Bali; dan terakhir tahun 2013 di Bandung. Untuk tahun 2012, penyelenggara OSN adalah Kemendikbud dengan mengambil lokasi kegiatan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Data penyelenggaraan selengkapnya mulai tahun 2002 hingga 2013 dituangkan pada lampiran.
B. Tuan Rumah dan Juara Umum OSN 2002-2014
sejarah perjalanan osn_2
 sumber : 

Sejarah Perjalanan OSN

Olimpiade Sains Nasional (OSN) telah berlangsung sejak tahun 2002. Penyelenggaraannya yang pertama itu dilaksanakan di Yogyakarta oleh Sub-direktorat P3MU (Pembinaan Pembaharuan Pendidikan Menengah Umum) di bawah Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ajang lomba di bidang Ilmu Pengetahuan itu baru diikuti oleh peserta didik SMA dari seluruh Indonesia. Peserta didik jenjang SD dan SMP baru mulai mengikutinya pada tahun 2003.
Mulai tahun 2008, peserta didik Sekolah Luar Biasa (SLB) mulai bergabung mengikuti OSN, yang pembinaannya secara nasional ditangani oleh Direktorat Pendidikan Luar Sekolah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Keikutsertaan peserta didik SLB secara kepanitiaan berubah pada tahun 2011 menjadi terbagi dua yaitu kepesertaan PKLK Dikdas dan PKLK Dikmen. Hal ini sebagai akibat dari dilakukannya reformasi birokrasi pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, nomenklatur Pendidikan Luar Biasa berubah menjadi Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), yang secara organisasi pembinaannya dibagi menjadi dua, yaitu Direktorat Pembinaan PKLK Dikdas dan Direktorat Pembinaan PKLK Dikmen.
Selain penyelenggaraan OSN, pada tahun 2008 s/d 2012 Direktorat Pembinaan SMK menyelenggarakan olimpiade sendiri dengan nama Olimpiade Sains Terapan Nasional (OSTN). Namun pada tahun 2013, peserta didik SMK mulai bergabung ke OSN sehingga sejak itu untuk kategori peserta didik, semua jenis dan jenjang pendidikan formal bersatu menyelenggarakan OSN.
Berikut ini sejarah penyelengaraan OSTN sebelum bergabung dalam penyelenggaraan OSN tahun 2013.
sejarah perjalanan osn
Penyelenggaraan OSN semakin semarak dengan masuknya peserta dari kalangan Guru yang mulai bergabung pada tahun 2011. Sampai dengan tahun 2014 ini, pelaksanaan OSN Guru yang ditangani oleh Pusat Pengembangan Profesi Pendidik (Pusbangprodik) masih konsisten diselenggarakan setiap tahun dengan pengembangan secara bertahap pada bidang yang dilombakan.
Penyelenggaraan OSN telah menghasilkan prestasi-prestasi yang membanggakan bagi daerahnya masing-masing. Tantangan Daerah sebagai Tuan Rumah pelaksana OSN saat ini karena belum meratanya kapasitas Daerah dalam menyediakan fasilitas akomodasi dan transportasi yang diperlukan dalam pelaksanaan OSN. Dalam hal ini diharapkan sebanyak-banyak daerah (provinsi) mampu menjadi tuan rumah penyelenggaraan OSN. Karena saat ini daerah yang mampu menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan OSN baru, yaitu Sumatera Utara, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
A. Penyelenggaraan OSN 2002-2014
OSN pertama kali diselenggarakan pada tahun 2002 di Yogyakarta dimana pesertanya hanya melibatkan siswa SMA seluruh Indonesia. Sejak itu, OSN diselenggarakan setiap tahun hingga tahun 2014 ini, berturut-turut dengan tuan rumah Balikpapan, Kalimantan Timur (2003); Pekanbaru (Riau) dan Bandung; Semarang, Jawa Tengah; Jakarta; Surabaya; Makasar (Sulsel); Jakarta; Medan (Sumut); Manado (Sulut); Jakarta-Pontianak-Bali; dan terakhir tahun 2013 di Bandung. Untuk tahun 2012, penyelenggara OSN adalah Kemendikbud dengan mengambil lokasi kegiatan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Data penyelenggaraan selengkapnya mulai tahun 2002 hingga 2013 dituangkan pada lampiran.
B. Tuan Rumah dan Juara Umum OSN 2002-2014
sejarah perjalanan osn_2

Sejarah Perjalanan OSN

Olimpiade Sains Nasional (OSN) telah berlangsung sejak tahun 2002. Penyelenggaraannya yang pertama itu dilaksanakan di Yogyakarta oleh Sub-direktorat P3MU (Pembinaan Pembaharuan Pendidikan Menengah Umum) di bawah Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ajang lomba di bidang Ilmu Pengetahuan itu baru diikuti oleh peserta didik SMA dari seluruh Indonesia. Peserta didik jenjang SD dan SMP baru mulai mengikutinya pada tahun 2003.
Mulai tahun 2008, peserta didik Sekolah Luar Biasa (SLB) mulai bergabung mengikuti OSN, yang pembinaannya secara nasional ditangani oleh Direktorat Pendidikan Luar Sekolah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Keikutsertaan peserta didik SLB secara kepanitiaan berubah pada tahun 2011 menjadi terbagi dua yaitu kepesertaan PKLK Dikdas dan PKLK Dikmen. Hal ini sebagai akibat dari dilakukannya reformasi birokrasi pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, nomenklatur Pendidikan Luar Biasa berubah menjadi Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), yang secara organisasi pembinaannya dibagi menjadi dua, yaitu Direktorat Pembinaan PKLK Dikdas dan Direktorat Pembinaan PKLK Dikmen.
Selain penyelenggaraan OSN, pada tahun 2008 s/d 2012 Direktorat Pembinaan SMK menyelenggarakan olimpiade sendiri dengan nama Olimpiade Sains Terapan Nasional (OSTN). Namun pada tahun 2013, peserta didik SMK mulai bergabung ke OSN sehingga sejak itu untuk kategori peserta didik, semua jenis dan jenjang pendidikan formal bersatu menyelenggarakan OSN.
Berikut ini sejarah penyelengaraan OSTN sebelum bergabung dalam penyelenggaraan OSN tahun 2013.
sejarah perjalanan osn
Penyelenggaraan OSN semakin semarak dengan masuknya peserta dari kalangan Guru yang mulai bergabung pada tahun 2011. Sampai dengan tahun 2014 ini, pelaksanaan OSN Guru yang ditangani oleh Pusat Pengembangan Profesi Pendidik (Pusbangprodik) masih konsisten diselenggarakan setiap tahun dengan pengembangan secara bertahap pada bidang yang dilombakan.
Penyelenggaraan OSN telah menghasilkan prestasi-prestasi yang membanggakan bagi daerahnya masing-masing. Tantangan Daerah sebagai Tuan Rumah pelaksana OSN saat ini karena belum meratanya kapasitas Daerah dalam menyediakan fasilitas akomodasi dan transportasi yang diperlukan dalam pelaksanaan OSN. Dalam hal ini diharapkan sebanyak-banyak daerah (provinsi) mampu menjadi tuan rumah penyelenggaraan OSN. Karena saat ini daerah yang mampu menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan OSN baru, yaitu Sumatera Utara, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
A. Penyelenggaraan OSN 2002-2014
OSN pertama kali diselenggarakan pada tahun 2002 di Yogyakarta dimana pesertanya hanya melibatkan siswa SMA seluruh Indonesia. Sejak itu, OSN diselenggarakan setiap tahun hingga tahun 2014 ini, berturut-turut dengan tuan rumah Balikpapan, Kalimantan Timur (2003); Pekanbaru (Riau) dan Bandung; Semarang, Jawa Tengah; Jakarta; Surabaya; Makasar (Sulsel); Jakarta; Medan (Sumut); Manado (Sulut); Jakarta-Pontianak-Bali; dan terakhir tahun 2013 di Bandung. Untuk tahun 2012, penyelenggara OSN adalah Kemendikbud dengan mengambil lokasi kegiatan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Data penyelenggaraan selengkapnya mulai tahun 2002 hingga 2013 dituangkan pada lampiran.
B. Tuan Rumah dan Juara Umum OSN 2002-2014
sejarah perjalanan osn_2

Sejarah Perjalanan OSN

Olimpiade Sains Nasional (OSN) telah berlangsung sejak tahun 2002. Penyelenggaraannya yang pertama itu dilaksanakan di Yogyakarta oleh Sub-direktorat P3MU (Pembinaan Pembaharuan Pendidikan Menengah Umum) di bawah Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ajang lomba di bidang Ilmu Pengetahuan itu baru diikuti oleh peserta didik SMA dari seluruh Indonesia. Peserta didik jenjang SD dan SMP baru mulai mengikutinya pada tahun 2003.
Mulai tahun 2008, peserta didik Sekolah Luar Biasa (SLB) mulai bergabung mengikuti OSN, yang pembinaannya secara nasional ditangani oleh Direktorat Pendidikan Luar Sekolah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Keikutsertaan peserta didik SLB secara kepanitiaan berubah pada tahun 2011 menjadi terbagi dua yaitu kepesertaan PKLK Dikdas dan PKLK Dikmen. Hal ini sebagai akibat dari dilakukannya reformasi birokrasi pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, nomenklatur Pendidikan Luar Biasa berubah menjadi Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), yang secara organisasi pembinaannya dibagi menjadi dua, yaitu Direktorat Pembinaan PKLK Dikdas dan Direktorat Pembinaan PKLK Dikmen.
Selain penyelenggaraan OSN, pada tahun 2008 s/d 2012 Direktorat Pembinaan SMK menyelenggarakan olimpiade sendiri dengan nama Olimpiade Sains Terapan Nasional (OSTN). Namun pada tahun 2013, peserta didik SMK mulai bergabung ke OSN sehingga sejak itu untuk kategori peserta didik, semua jenis dan jenjang pendidikan formal bersatu menyelenggarakan OSN.
Berikut ini sejarah penyelengaraan OSTN sebelum bergabung dalam penyelenggaraan OSN tahun 2013.
sejarah perjalanan osn
Penyelenggaraan OSN semakin semarak dengan masuknya peserta dari kalangan Guru yang mulai bergabung pada tahun 2011. Sampai dengan tahun 2014 ini, pelaksanaan OSN Guru yang ditangani oleh Pusat Pengembangan Profesi Pendidik (Pusbangprodik) masih konsisten diselenggarakan setiap tahun dengan pengembangan secara bertahap pada bidang yang dilombakan.
Penyelenggaraan OSN telah menghasilkan prestasi-prestasi yang membanggakan bagi daerahnya masing-masing. Tantangan Daerah sebagai Tuan Rumah pelaksana OSN saat ini karena belum meratanya kapasitas Daerah dalam menyediakan fasilitas akomodasi dan transportasi yang diperlukan dalam pelaksanaan OSN. Dalam hal ini diharapkan sebanyak-banyak daerah (provinsi) mampu menjadi tuan rumah penyelenggaraan OSN. Karena saat ini daerah yang mampu menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan OSN baru, yaitu Sumatera Utara, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
A. Penyelenggaraan OSN 2002-2014
OSN pertama kali diselenggarakan pada tahun 2002 di Yogyakarta dimana pesertanya hanya melibatkan siswa SMA seluruh Indonesia. Sejak itu, OSN diselenggarakan setiap tahun hingga tahun 2014 ini, berturut-turut dengan tuan rumah Balikpapan, Kalimantan Timur (2003); Pekanbaru (Riau) dan Bandung; Semarang, Jawa Tengah; Jakarta; Surabaya; Makasar (Sulsel); Jakarta; Medan (Sumut); Manado (Sulut); Jakarta-Pontianak-Bali; dan terakhir tahun 2013 di Bandung. Untuk tahun 2012, penyelenggara OSN adalah Kemendikbud dengan mengambil lokasi kegiatan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Data penyelenggaraan selengkapnya mulai tahun 2002 hingga 2013 dituangkan pada lampiran.
B. Tuan Rumah dan Juara Umum OSN 2002-2014
sejarah perjalanan osn_2
 sumber :  

Sejarah Perjalanan OSN

Olimpiade Sains Nasional (OSN) telah berlangsung sejak tahun 2002. Penyelenggaraannya yang pertama itu dilaksanakan di Yogyakarta oleh Sub-direktorat P3MU (Pembinaan Pembaharuan Pendidikan Menengah Umum) di bawah Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ajang lomba di bidang Ilmu Pengetahuan itu baru diikuti oleh peserta didik SMA dari seluruh Indonesia. Peserta didik jenjang SD dan SMP baru mulai mengikutinya pada tahun 2003.
Mulai tahun 2008, peserta didik Sekolah Luar Biasa (SLB) mulai bergabung mengikuti OSN, yang pembinaannya secara nasional ditangani oleh Direktorat Pendidikan Luar Sekolah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Keikutsertaan peserta didik SLB secara kepanitiaan berubah pada tahun 2011 menjadi terbagi dua yaitu kepesertaan PKLK Dikdas dan PKLK Dikmen. Hal ini sebagai akibat dari dilakukannya reformasi birokrasi pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, nomenklatur Pendidikan Luar Biasa berubah menjadi Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), yang secara organisasi pembinaannya dibagi menjadi dua, yaitu Direktorat Pembinaan PKLK Dikdas dan Direktorat Pembinaan PKLK Dikmen.
Selain penyelenggaraan OSN, pada tahun 2008 s/d 2012 Direktorat Pembinaan SMK menyelenggarakan olimpiade sendiri dengan nama Olimpiade Sains Terapan Nasional (OSTN). Namun pada tahun 2013, peserta didik SMK mulai bergabung ke OSN sehingga sejak itu untuk kategori peserta didik, semua jenis dan jenjang pendidikan formal bersatu menyelenggarakan OSN.
Berikut ini sejarah penyelengaraan OSTN sebelum bergabung dalam penyelenggaraan OSN tahun 2013.
sejarah perjalanan osn
Penyelenggaraan OSN semakin semarak dengan masuknya peserta dari kalangan Guru yang mulai bergabung pada tahun 2011. Sampai dengan tahun 2014 ini, pelaksanaan OSN Guru yang ditangani oleh Pusat Pengembangan Profesi Pendidik (Pusbangprodik) masih konsisten diselenggarakan setiap tahun dengan pengembangan secara bertahap pada bidang yang dilombakan.
Penyelenggaraan OSN telah menghasilkan prestasi-prestasi yang membanggakan bagi daerahnya masing-masing. Tantangan Daerah sebagai Tuan Rumah pelaksana OSN saat ini karena belum meratanya kapasitas Daerah dalam menyediakan fasilitas akomodasi dan transportasi yang diperlukan dalam pelaksanaan OSN. Dalam hal ini diharapkan sebanyak-banyak daerah (provinsi) mampu menjadi tuan rumah penyelenggaraan OSN. Karena saat ini daerah yang mampu menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan OSN baru, yaitu Sumatera Utara, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
A. Penyelenggaraan OSN 2002-2014
OSN pertama kali diselenggarakan pada tahun 2002 di Yogyakarta dimana pesertanya hanya melibatkan siswa SMA seluruh Indonesia. Sejak itu, OSN diselenggarakan setiap tahun hingga tahun 2014 ini, berturut-turut dengan tuan rumah Balikpapan, Kalimantan Timur (2003); Pekanbaru (Riau) dan Bandung; Semarang, Jawa Tengah; Jakarta; Surabaya; Makasar (Sulsel); Jakarta; Medan (Sumut); Manado (Sulut); Jakarta-Pontianak-Bali; dan terakhir tahun 2013 di Bandung. Untuk tahun 2012, penyelenggara OSN adalah Kemendikbud dengan mengambil lokasi kegiatan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Data penyelenggaraan selengkapnya mulai tahun 2002 hingga 2013 dituangkan pada lampiran.
B. Tuan Rumah dan Juara Umum OSN 2002-2014
sejarah perjalanan osn_2
 sumber : osndikbud.com/sejarah-osn/                                                                                                                                                            

Fakta Tentang WWW

                   
 Halo, jumpa lagi di My Blog, blog milik kita  semua. kali ini, My Blog akan mengupas sebuah hal yang berkaitan dengan internet, yaitu WWW. Apakah Anda sudah mengetahui WWW?Atau mungkin belum tahu kepanjangannya? baiklah, akan langsung membahas tentang WWW.
                    World Wide Web, biasa lebih terkenal disingkat sebagai WWW adalah suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal global yang disebut pengidentifikasi sumber seragam untuk mengenal pasti sumber daya berguna. Di Indonesia, ada juga yang mengartikan WWW merupakan kependekan dari waring wera wanua. Istilah tersebut berasal dari bahasa Jawa kuno. WWW sering dianggap sama dengan internet secara keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian daripada Internet.
                       WWW merupakan kumpulan peladen web dari seluruh dunia yang mempunyai kegunaan untuk menyediakan data dan informasi untuk dapat digunakan bersama. WWW adalah bagian yang paling menarik dari internet Melalui web, para pengguna dapat mengakses informasi-informasi yang tidak hanya berupa teks tetapi bisa juga berupa gambar, suara, video, dan animasi.
Kegunaan ini tergolong masih baru dibandingkan surat elektronik (surel). sebenarnya WWW merupakan kumpulan dokumen yang tersimpan di peladen web, dan yang peladennya tersebar di lima benua termasuk Indonesia yang terhubung menjadi satu melalui jaringan Internet. Dokumen-dokumen informasi ini disimpan atau dibuat dengan format HTML (Hypertext Markup Language)
Suatu halaman dokumen informasi dapat terdiri atas teks yang saling terkait dengan teks lainnya atau bahkan dengan dokumen lain. Keterkaitan halaman lewat teks ini disebut pranala. Dokumen infomasi ini tidak hanya terdiri dari teks tetapi dapat juga berupa gambar, mengandung suara bahkan klip video.Kaitan antar-dokumen yang seperti itu biasa disebut hipermedia.
              Jadi ,dapat disimpulkan bahwa WWW adalah sekelompok dokumen multimedia yang saling bertautan dengan menggunakan tautan hiperteks. Dengan mengeklik pranala(hipertaut), maka para pengguna bisa berpindah dari satu dokumen ke dokumen lainnya.

8 Stadion Megah di Dunia yang Sedang Dibangun

                  Jumpa lagi di My Blog, kali ini My Blog akan membahas mengenai hal tentang sepakbola. Hal yang dibahas kali ini adalah mengenai '8 stadion megah di dunia yang sedang dibangun'. Sebuah klub, baik klub besar maupun klub kecil memerlukan adanya stadion, di stadion inilah para penonton melihat tim kesayangannya bermain. kehadiran sebuah stadion akan menambah semangat bermain para pemain-pemainnya karena ditonton oleh orang banyak. Dengan adanya stadion, terlebih stadion yang megah tentunya akan menambah nilai plus suatu klub sepakbola. oke, langsung saja kita lihat '8 stadion megah di dunia yang sedang dibangun'.




     1.    Lusail Iconic Stadium


















    Stadion ini akan digunakan oleh Qatar dalam menghelat Piala Dunia 2022 yang cukup kontroversial. Berkapasitas raksasa dan mampu menampung 86 ribu penonton, Lusail Iconic juga akan dilengkapi berbagai fitur kelas wahid dan berbagai fasilitas yang lengkap untuk memastikan seremonial dan laga pembuka Piala Dunia 2022 menjadi tak terlupakan.

    Salah satu keunikan stadion ini adalah adanya parit di sekitar stadion, sehingga untuk masuk para penonton harus menyeberang menggunakan enam jembatan yang tersebar di seluruh stadion. Selain itu atap stadion yang berbentuk seperti jaring yang unik juga bersifat portable, sehingga bisa dibuka tutup sesuai keinginan.

    Yang lebih mengagumkan lagi adalah stadion ini dilengkapi dengan panel tenaga surya raksasa sebagai sumber energi bagi tidak hanya seluruh infrastruktur stadion, tapi juga bangunan-bangunan di sekitarrnya.





    2.     Nou Mestalla ( Valencia, Spanyol )


    Stadion ini memiliki desain yang sangat unik, dengan bagian luarnya terdiri dari 22,500 lempeng alumunium yang disusun untuk mencerminkan distrik-distrik di Valencia dan juga sungai Turia. Sejak proyek ini dimulai, beberapa kali terjadi perubahan desain minor dan kabarnya stadion ini akan dilengkapi dengan atap berpendar berwarna biru.

    Nou Mestalla akan mengalami peningkatan jumlah kapasitas dari Mestalla yang berkapasitas 55 ribu. Awalnya Nou Mestalla direncanakan berkapasitas 74 ribu, namun setelah evaluasi susulan diperkecil menjadi hanya 61,500 penonton saja.

    Dengan total biaya awal sebesar 240 juta Euro atau sekitar Rp 3,8 Triliun membengkak menjadi 150 juta Euro lebih banyak di tahap finishing menghasilkan total biaya sebesar 390 juta Euro atau sekitar Rp 6,3 Triliun. Hal ini menunjukkan bahwa stadion ini benar-benar disiapkan untuk menjadi salah satu yang paling elegan di Spanyol.













    3.     New Zenit Stadium ( Saint Petersburg, Rusia )


    Stadion ini berlokasi di Saint Petersburg, (Rusia). New Zenit Stadium berkapasitas 62 ribu penonton. Stadion ini memiliki masa perencanaan yang panjang, mulai diwacanakan pada tahun 2005 dan baru dibangun di penghujung 2008. Sampai saat ini pembangunannya masih tersendat karena masalah dana.

    Meski demikian, stadion ini memiliki desain yang cukup artistik. Arsitek dari Jepang, Kisho Kurokawa, memberikan konsep pesawat luar angkasa untuk stadion yang dibangun di bagian barat pulau Krestovsky ini. Rencananya stadion ini akan rampung saat Piala Dunia 2018 Rusia digelar.


















    4.     Baku Olympic Stadium


    Sebagai salah satu negara minor di dunia persepakbolaan Eropa, Azerbaijan memiliki proyek mercusuar yang ambisius dengan membangun sebuah stadion dengan desain yang futuristis. Baku Olympic Stadium terletak di kota Baku. Mulai dibangun awal tahun lalu, stadion ini direncanakan selesai pada 2015 mendatang.Stadion ini berkapasitas 69 ribu penonton.

    Stadion ini memiliki atap portable yang bisa berganti warna jika dilihat dari luar. Proyek ini juga akan dilengkapi kompleks perhotelan, lapangan parkir raksasa, dan juga area hijau di sekelilingnya. Tentu sebuah bangunan yang cukup prestisius untuk ukuran stadion sepakbola.

















    5.     Arena Corinthians ( Sao Paulo, Brazil )


    Arena Corinthians merupakan salah satu stadion jagoan utama Brasil menyambut Piala Dunia 2014 yang dipercaya untuk menghelat seremonial dan juga pertandingan pembuka antara Brasil kontra Kroasia. Berkapasitas asli 48 ribu penonton, Brasil memasang 20 ribu kursi tambahan sehingga kapasitasnya menjadi 68 ribu penonton. Penambahan ini bertujuan untuk memenuhi ketentuan FIFA bahwa venue pembuka minimal harus memiliki kapasitas 65 ribu penonton.

    Stadion ini diupgrade besar-besaran dengan spesifikasi yang lebih canggih termasuk atap empat lapis dan juga sistem pencahayaan paling mutakhir di dunia. Selain itu fasilitas wi-fi 4G LTE juga dipasang di seantero stadion untuk memanjakan suporter dalam menikmati tayangan replay dan juga fitur menarik lainnya menggunakan gadget mereka masing-masing.

    November lalu stadion ini sempat menjadi buah bibir akibat robohnya konstruksi bagian timur, membunuh dua orang pekerja yang tertimpa reruntuhannya. Meski demikian, otoritas terkait optimis bahwa stadion ini akan selesai tepat waktu dan sesuai harapan awal.














    6.     Nuevo Estadio Atletico de Madrid ( Madrid, Spanyol )


    Stadion lama kebanggan tim Atletico Madrid, Vicente Calderon tak bisa lagi diekspansi karena masalah geografis, jadi pihak klub memutuskan untuk membangun stadion baru berkapasitas raksasa yang mampu menampung 68 ribu penonton.

    Stadion ini rencananya akan menjadi tuan rumah dari Olimpiade 2020 atau 2024. Dibangun dengan dana sebesar 200 juta Euro atau sekitar Rp 3,2 triliun, stadion ini siap diadu dengan venue megah milik tetangga mereka, Santiago Bernabeu.

    7.     Stade des Lumieres / Grand Stade OL ( Lyon, Prancis )


    Stadion ini disiapkan sebagai kandang baru Olympique Lyon yang dijadwalkan selesai dibangun pada tahun 2015. Stade Des Lumieres juga akan menjadi salah satu venue Piala Eropa 2016 mendatang. Stadion ini berkapasitas 58 ribu penonton.

    Jika dibandingkan dengan stadion lama Lyon, Stade Gerland, stadion ini jauh lebih modern. Direncanakan sejak tahun 2007, Lyon sempat mengalami kendala dari sisi finansial dan juga administrasi yang diperlambat oleh birokrasi setempat. Namun kini pembangunan stadion yang digadang-gadang akan menjadi salah satu yang paling canggih di Prancis ini telah berjalan sesuai rencana.

    8.     Singapore National Stadium ( Kallang, Singapura )


    Stadion ini akan dibuka pada tahun 2014 dengan dua tujuan utama, yaitu sebagai venue Sea Games 2014 dan juga menjadi homebase tetap dari Timnas Singapura. Stadion ini dibangun di lokasi stadion nasional mereka yang lama, yang telah dirobohkan pada tahun 2007 silam. Stadion ini mampu menampung jumlah penonton sebanyak 55 ribu.

    Stadion ini rencananya akan dilengkapi dengan atap portable yang bisa dibuka tutup hanya dalam 25 menit, hemat energi, dan juga pendingin udara di seluruh tribun.

    Tak hanya itu, atap portable tersebut juga bisa berfungsi sebagai layar untuk menampilkan video yang berhubungan dengan event yang tengah digelar di stadion.
























    - Copyright © My Blog - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -